Nama Abraham, Sunat dan Qurban atas Ishmael

Ada hari raya orang Yahudi bernama Brit Milah, yg artinya covenant of circumcisions, atau perjanjian sunat.

Jadi Milah = sunat. Sunat adalah perintah spesial untuk agama-agama Ibrahim.

Kata Milah di dalam Qur’an ada di surat Al Haj.
Haji (Al-Ĥaj):78 – Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) Milah Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.

Milah di dalam Qur’an biasa diterjemahkan sbg agama (religion), atau iman (faith). Tapi di dalam bhs Ibrani berarti sunat. Ini bermakna bhw sunat adalah bagian dari agama atau iman.

Jadi ikutilah Milah Ibrahim juga bermakna lakukanlah praktik sunat seperti yg dilakukan Ibrahim.

Jadi siapa bilang sunat tidak ada di Qur’an? Bila Allah memberi perintah sunat di dalam Qur’an tentu nabi Muhammad saw melakukannya. Dan di hadits pun ada banyak perintah sunat.

Apa yg melatari perubahan nama Abram menjadi Abraham?

Perubahan nama ini kemungkinan besar berkaitan dgn peristiwa qurban Ismail ra. Di bible memang tdk ditemukan peristiwa besar apa yg melatarbelakangi perubahan nama tsb, tapi petunjuknya ada.
Abraham berasal dari kata aba dan rahm. Rahm bisa menjadi Rahman bisa juga rahim. Yg artinya bapak yg pengasih atau penyayang.
Ada kesetaraan antara bhs aramaik, Ibrani dan arab. Semuanya berasal dari rumpun bahasa yg sama. Bahasa Ibrani belum lahir saat masa hidup Abraham. Karena kesetaraan tsb maka tidak heran bila nama-nama Allah (asma ul husna) juga terdapat di kitab TaNaKh, baca https://berikk.home.blog/2020/05/19/beautiful-names-of-allah-mentioned-in-the-bible-part-2/
Nama Abraham ini seolah menegaskan kepada kita ttg karakter beliau yg sangat menyayangi anaknya, yaitu Ishmael. Bahwa qurban yg dilakukan thd ishmael bukanlah dilakukan karena beliau tidak menyayangi, tapi karena begitu besarnya keimanan dan ketundukan Abram dalam menjalankan perintah Allah. Ishmael adalah anak yg sudah ditunggu-tunggu sejak lama. Abram sudah hampir berputus asa.
Ketika Ishmael hadir, maka tentu saja Abram sangat mencintainya.
Dan Allah maha pencemburu. Allah ingin menguji apakah kecintaannya kepada Allah lebih besar atau justru cintanya kepada Ishmael yg lebih besar? Maka terjadilah perintah qurban tsb.

Tapi apa benar Ishmael yg hampir pernah diqurbankan ?


Kita tahu dari bible bhw yg harus dikurbankan adalah binatang ternak yg sulung, dan anak yg sulung. Dan harus tidak bercacat.
Rujukan ayatnya :
Kejadian 21:4 👉 usia ishmael 13 tahun saat disunat, dan saat itu Isaac belum lahir. 👉 Ishmael anak sulung
Bilangan 3:13, Kejadian 4:4, Keluaran 13:12, Imamat 27:26 👉 anak dan binatang ternak yg sulung adalah milik elohim. Dan yg sulung lah yg sah untuk dikorbankan.

Yg dikurbankan tidak boleh yg bercacat. Rujukannya :
Imamat 22:20 (TB) Segala yang bercacat badannya janganlah kamu persembahkan, karena dengan itu TUHAN tidak berkenan akan kamu.
Imamat 22:21 (TB) Juga apabila seseorang mempersembahkan kepada TUHAN korban keselamatan sebagai pembayar nazar khusus atau sebagai korban sukarela dari lembu atau kambing domba, maka korban itu haruslah yang tidak bercela, supaya TUHAN berkenan akan dia, janganlah badannya bercacat sedikit pun.
Ulangan 17:1 (TB) Janganlah engkau mempersembahkan bagi TUHAN, Allahmu, lembu atau domba, yang ada cacatnya, atau sesuatu yang buruk; sebab yang demikian adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.”
Bilangan 19:2 (TB) “Inilah ketetapan hukum yang diperintahkan TUHAN dengan berfirman: Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu seekor lembu betina merah yang tidak bercela, yang tidak ada cacatnya dan yang belum pernah kena kuk.

Ulangan 15:21 (TB) Tetapi apabila ada cacatnya, jika timpang atau buta, bahkan cacat apa pun yang buruk, maka janganlah engkau menyembelihnya bagi TUHAN, Allahmu.
Ulangan 17:1 (TB) Janganlah engkau mempersembahkan bagi TUHAN, Allahmu, lembu atau domba, yang ada cacatnya, atau sesuatu yang buruk; sebab yang demikian adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.”

Ishmael yg saat diqurbankan merupakan anak tunggal dari Abram lebih greget (menguji keimanan Abram lebih berat) dibanding bila Abram mengorbankan salah satu dari yg dua. Apalagi Ishmael sbg anak tunggal telah ditunggu kelahirannya selama puluhan tahun. Dan saat sebelum berita kelahiran Isaac, Serah merasa dirinya mandul, dan saya mengklaim sudah menopause karena usia lanjut. Sehingga saat diberitahu malaikat akan memiliki anak dari kandungannya, Serah malah tertawa karena berpikir hal tsb mustahil terjadi.

Pengorbanan/sacrificial untuk Allah hanya sah bila objek yg dikorbankan tidak memiliki cacat dan harus yg sulung. Bila sudah ada cacat, yg dalam hal ini adalah telah disunat (dikerat khitannya), maka korban tsb tdk sah untuk dipersembahkan.
No Blemish ➡ 💡 The Sacrifice cannot be beaten or scourged 💡
Leviticus 22:19-21
[19]Ye shall offer at your own will a male without 👉 blemish, of the beeves, of the sheep, or of the goats.
[20]But whatsoever hath a 👉 blemish, that shall ye not offer: for it shall not be acceptable for you.
[21]And whosoever offereth a sacrifice of peace offerings unto the LORD to accomplish his vow, or a freewill offering in beeves or sheep, it shall be perfect to be accepted; there shall be 👉 no blemish therein.

Isaac diqurbankan menurut bible setelah ia disapih, yaitu di usia sekitar 2 tahun. Sehingga tdk mungkin Isaac yg dipersembahkan sbg korban krn telah mempunyai blemish akibat disunat.

Jadi dgn 2 parameter tsb (sulung dan tdk bercacat), maka kita bisa memastikan bhw ishmael lah yg diqurbankan. Dan qurban ishmael tsb dilakukan sebelum peristiwa sunat.
Dalam kitab Talmud disebutkan demikian:
“Jehudah ben Tama used to say: “At the age of 5 one is ready to study the Bible, at 10 to study the Mishnah, at 13 to observe the Commandments (Mitzvoth), at 15 to study the Talmud, at 18 to get married, at 20 to start earning a livelihood, at 30 to enter into one’s full strength, at 40 to show discernment, at 50 to give counsel, at 60 to start feeling old, at 70 to turn white, at 80 for travail and trouble, at 90 for senility; and at 100 … for death”, see Lewis Browne. The Wisdom of Israel: An Anthology (New York: the Modern Library, 1945), p. 184

Kejadian 17:25-26 menyebutkan :
“Dan Ishmael, anaknya, berumur 13 tahun ketika dikerat kulit khatannya. Pada hari itu juga Abraham dan Ishmael, anaknya, disunat.” 

Kejadian 17:25 menyatakan bahwa Ishmael mendapatkan ברית מילה (B’rit Milah) melalui kewajiban sunat saat dia berumur 13 tahun, dan pada saat usia 13 tahun itulah Ishmael mulai disebut sebagai  “son of the Commandments” yang dalam bahasa Ibrani disebut בר מצוה (bar Mitzvah), yang menunjukkan usia kematangan keagamaan sang putera. Dalam agama Yahudi mengenal adanya 613 mitzvoth, dan dalam Sefer Hachinuch, mitzvoth urutan  yang ke-2 adalah kewajiban bersunat, yakni מצות מילה (mitzvoth Milah). Dalam konteks ini, Ishmael disunat oleh Abraham dengan tangannya sendiri, (Kejadian 17:23). Jadi usia 13 tahun bukanlah usia yang tidak memiliki makna apapun, tapi justru ketepatan usia 13 tahun bagi Ishmael merupakan usia “penanda” yang sangat signifikan menurut midrash halacha, sebagaimana penjelasan Talmud. B’rit Milah sebagai mitzvoth ke-2 ini juga merupakan penanda adanya relasi pewarisan ملة ابراهيم Millah Ibrahim (B’rit Milah Avraham) dengan risalah Islam,  sebagaimana nas yang termaktub dalam Qs. Ali Imran 3:68. 

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرٰهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهٰذَا النَّبِىُّ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا  ۗ وَاللَّهُ وَلِىُّ الْمُؤْمِنِينَ

“Orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang yang mengikutinya, dan Nabi ini (Muhammad), dan orang yang beriman. Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 68)

Dalam Kejadian 18:7 juga disebutkan :
“Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, dia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan diserahkan kepada bujangnya , lalu orang ini segera mengolahnya.”

Menurut Rasag (Saadia Gaon) yg dimaksud dgn “bujangnya” di ayat tsb adalah Ishmael menyebut dengan sebutan אלג’לאם (al-ghulam atau sang putra) terkait ayat yang termaktub dalam Kejadian 18:7 tersebut. Bukan kepada anak yang lain, apalagi mengacu kepada orang lain. Itulah sebabnya Abraham tidak menyembelihnya sendiri anak lembu tersebut, tetapi menyerahkannya kepada Ishmael, sang puteranya sendiri, utk menyembelihnya. Hal ini bertujuan agar Ishmael dapat melaksanakan mitzvoth ke-5 dari antara  613 mitzvoth, yakni kewajiban מצות שחיטת (mitzvoth Sechithot), menyembelih binatang sebagai seorang Suchat sesuai aturan hukum. Dari mana ishmael tahu cara-cara mempersiapkan qurban bila dia tidak pernah menyaksikan ayahnya melakukan ritual qurban? Jawabannya sangat mudah. Karena bbrp saat sebelum kedatangan 3 tamu (malaikat) ke kediaman Abraham, saat itu ishmael pernah menyaksikan qurban atas dirinya yg kemudian ditukar dgn seekor ternak jantan.

Jadi jika Rabbi Ibn Ezra lebih condong pada batasan usia 13 tahun tatkala sang putera dijadikan qurban, ini merupakan indikasi kuat bahwa peristiwa qurban itu sebenarnya tertuju kepada Ishmael saat usianya mencapai usia bar Mitzvah, yakni usia 13 tahun;  dan peristiwa ini pasti terjadi sebelum Ishaq dilahirkan. 

Jadi runutan peristiwanya:

  1. Ishmael disembelih usia 13 tahun.
  2. Ishmael disunat usia 13 tahun.
  3. Ishmael menyembelih usia 13 tahun. 

Menurut teks Quran, peristiwa qurban Abraham itu terjadi sebelum Ishaq dilahirkan, sesuai nas QS. ash-Shaffat 37:102-111, sedangkan berita gembira tentang kelahiran Ishaq diceritakan pada ayat QS. ash-Shaffat 37:112. Sebaliknya, menurut teks Torah, peristiwa qurban Abraham itu terjadi setelah kelahiran Ishaq, sesuai Kejadian 21:1-7; 22:1-18. 

Perlu dicatat juga bhw menurut banyak rabbi, peristiwa qurban Isaac dilakukan pada saat usianya 37 tahun. Ini jadi bahan renungan tersendiri ttg kebenaran cerita qurban thd Isaac.

Dengan demikian, siapakah sebenarnya sang putera yang paling logis diqurbankan oleh Abraham? Sudah pasti adalah Ishmael.

Dan sangat mengejutkan bila ada seorang rabbi yg mengakui bhw Ishmael lah yg diqurbankan, bukan? Nah ini videonya 

Tambahan

1. Tentang pergantian nama Abram menjadi Abraham:

Saat masa Abraham, bahasa Ibrani belum terbentuk. Sehingga nama Abraham kemungkinan besar diambil dari bhs Suryani :

Bapak / father 👉 aba https://imagizer.imageshack.com/img922/9743/PKiNmL.jpgundefined

Penyayang / merciful 👉 rakhman https://imagizer.imageshack.com/img923/3176/ebscrQ.jpg

undefined

Rakhem https://imagizer.imageshack.com/img922/1483/rwggO3.jpg

undefined

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.