Pengampunan dosa membutuhkan darah atau penyembelihan hewan? Tidak

Menurut Yahudi, pengampunan dosa tidak membutuhkan penyembelihan hewan. Hosea 14:2-3

Ketika seorang berdosa maka ia cukup bertobat dan dosanya otomatis dihapus.

Penyembelihan hewan dan korban bakaran hanya boleh dilakukan di kuil Jerusalem.

Ulangan 12:13-14 (TB) Hati-hatilah, supaya jangan engkau mempersembahkan korban-korban bakaranmu di sembarang tempat yang kaulihat;
tetapi di tempat yang akan dipilih TUHAN di daerah salah satu sukumu, di sanalah harus kaupersembahkan korban bakaranmu, dan di sanalah harus kaulakukan segala yang kuperintahkan kepadamu.

Tapi krn sekarang altar koban bakaran di Jerusalem sudah tidak ada, maka Yahudi berpendapat bhw penyembelihan hewan tidak harus dilakukan lagi.

Menurut Yahudi, hal ini telah dinubuatkan di berbagai tempat bhw penyembelihan hewan disuspended hingga era mesiah/raja datang, yaitu saat kuil Jerusalem direstoraai nanti (btw, Yesus menurut Yahudi bukanlah mesiah). Contoh di Hosea 3:4-5

Hosea 3:4-5 (TB) Sebab lama orang Israel akan diam dengan tidak ada raja, tiada pemimpin, tiada korban, tiada tugu berhala dan tiada efod dan terafim.

Sesudah itu orang Israel akan berbalik dan akan mencari TUHAN, Allah mereka, dan Daud, raja mereka. Mereka akan datang dengan gementar kepada TUHAN dan kepada kebaikan-Nya pada hari-hari yang terakhir.

Adapun penyembelihan korban di altar hanya dilakukan bila yg bersangkutan melakukan dosa di tempat kuil dekat altar (sanctuary), misalnya ybs belum membersihkan badannya saat masuk ke sanctuary. Ayatnya adlh imamat 16:16. Jadi penyembelihan hewan hanya spesifik pada dosa di tempat itu saja.

Simak https://youtu.be/39fDiA6yM4U

Yang diatas itu semuanya adalah pendapat dari Yahudi.

Jadi konsep pengampunan dosa di Islam dan Yahudi itu sama. Yaitu tidak membutuhkan penyembelihan hewan. Muslim melakukan penyembelihan hewan kurban saat idul adha bukanlah untuk menghapus dosa.

Bila berdosa, seorang muslim cukup bertobat dan menyesali kesalahannya. Ibadah kurban dilakukan hanya krn menjalankan perintah Allah saja melalui yg telah dicontohkan oleh nabi Muhammad saw. Sehingga muslim bisa mengambil pelajaran dari kekuatan iman dan kepasrahan dari nabi Ibrahim as dan Ismail as.

Tapi kalau saya membaca kitab sefer HaYashar (kitab Jasher) ch. 23, ternyata penyembelihan hewan tidak hanya terbatas di kuil Jerusalem.

23:50
And when they were going along Isaac said to his father, Behold, I see here the fire and wood, and *where then is the lamb that is to be the burnt offering* before the Lord?

https://www.sacred-texts.com/chr/apo/jasher/23.htm

Bisa disimpulkan saat Isaac dibawa ke bukit, dia bertanya kepada Abraham, “dimana hewan yg akan dijadikan korban bakaran ?

Padahal di sana bukanlah kuil. Jadi dulunya, ritual penyembelihan hewan biasa dilakukan di tempat manapun. Dan kita juga bisa mengambil kesimpulan bhw saat Isaac hendak disembelih (menurut kitab HaYashar), ritual penyembelihan hewan telah dipraktekkan kaum Ibrahim.

Dari pendapat Islam kita tahu bhw Ismail as adalah anak yg dikorbankan (namun kemudian Allah menukarnya dgn hewan sembelihan). Dan Ismail as adalah anak tertua selisih 14-16 tahun dgn Ishak as. Jadi bila praktek kurban sudah diketahui oleh Isaac (Ishak as) dan kaumnya Ibrahim, maka bisa disimpulkan bhw peristiwa penyembelihan Ismail as lah yg diabadikan dan dipraktekkan kemudian oleh kaum Ibrahim, hingga umat Islam sekarang.

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.